tag:blogger.com,1999:blog-81780992625637142192024-03-08T00:20:36.776-08:00FARMAKOGNOSI IIVirna Triwahyuni feat Agus Happy Yanthyhttp://www.blogger.com/profile/05356158265982296805noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-8178099262563714219.post-9077671207391003172012-05-23T04:57:00.004-07:002012-05-23T04:58:24.187-07:00Penetapan Kadar Abu<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-right: -9pt; text-align: center;">
<b><span lang="SV">BAB I</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-right: -9pt; text-align: center;">
<b><span lang="SV">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 250%;">
<b><span lang="SV">I.1 Latar belakang</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span lang="SV">Ilmu yang
mempelajari mengenai pengetahuan tentang obat-obatan disebut juga sebagai
Farmakognosi. Dimana dalam farmakognosi ini, yang menjadi kajian utamanya
adalah bahan alam. Bahan alam yang dapat diolah menjadi suatu senyawa yang
dapat memberikan manfaat melalui zat-zat atau kandungan kimia yang ada di
dalamnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span lang="SV">Pada
makalah ini, kami akan membahas mengenai uji kadar sari dan uji kadar abu suatu
sediaan guna untuk mengetahui cara penetapan kadar sari dan kadar abu serta
mengetahui kandungan yang terdapat dalam suatu sampel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span lang="SV">Uji ini
sangat barmanfaat bagi kita, karena kita dapat menentukan kadar dari suatu
sampel sehingga memudahkan kita dalam pembuatan suatu sediaan obat yang sesusai
yang kita inginkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
Uji kadar sari dari suatu ekstrak bahan obat alam
dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran awal sejumlah kandungan. Berbagai
senyawa penyarian dari bahan obat alam seperti penyarian dengan pelarut air
atau alkohol digunakan untuk menentukan presentase tersarinya dengan pelarut
tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol lebih
sering digunakan untuk mengetahui apakah bahan baku obat tradisional tersebut
dapat larut dalam pelarut organik. Penetapan kadar sari larut dalam air
digunakan untuk menentukan kemampuan dari bahan obat tersebut apakah tersari
dalam pelarut air.<span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 250%; text-align: justify;">
<b><span lang="SV">I.2 Maksud dan Tujuan</span></b><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV">Maksud dan
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami apa yang
tujuan dilakukannya penetapan kadar abu dan kadar sari serta cara penetapannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; text-align: center;">
<b>TINJAUAN PUSTAKA</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 250%; text-align: justify;">
<b>II.1
Teori Umum</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kandungan bahan organik dari hasil metabolisme sekunder
yang terdapat pada tanaman sebagai bahan baku obat tradisional merupakan
identitas kimiawi dan ciri spesifik tanaman yang berhubungan dengan efek
farmakologis yang ditimbulkannnya, karena metabolit sekunder yang dihasilkan
tanaman memiliki karakteristik untuk tiap genara, spesies dan strain/varietas
tertentu (Anonim, 2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Uji kadar sari dari suatu ekstrak bahan obat alam
dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran awal sejumlah kandungan, dengan cara
melarutkan ekstrak sediaan dalam pelarut organik tertentu (etanol atau air) (Anonim, 2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Berbagai senyawa penyarian dari bahan obat alam seperti
penyarian dengan pelarut air atau alkohol digunakan untuk menentukan presentase
tersarinya dengan pelarut tersebut. Penetapan kadar sari yang larut dalam
etanol lebih sering digunakan untuk mengetahui apakah bahan baku obat
tradisional tersebut dapat larut dalam pelarut organik. Penetapan kadar sari larut
dalam air digunakan untuk menentukan kemampuan dari bahan obat tersebut apakah
tersari dalam pelarut air (Anonim,
2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kemampuan bahan obat terserap dalam air dapat menjadi
acauan penggunaan jamu dalam bentuk rebusan (infusa) oleh masyarakat. Sehingga
efek yang diinginkan tercapai, sedangkan kemampuan bahan obat tersari dalam
etanol dapat dijadikan standar dalam pembuatan sediaan ekstrak. Besarnya kadar
yang tersari dapat dijadikan standar atau control untuk mutu dari suatu bahan
atau obat herbal tersandarkan (Anonim,
2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Dalam menetapkan besarnya kadar sari yang terkandung
dalam bahan obat tradisional (ekstrak) dilakukan beberapa kali penimbangan
hingga diperoleh bobot tetap/konstan. Bobot konstan yang dimaksud adalah dua
kali penimbangan berturut-turut berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa
yang ditimbang (Anonim, 2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Cara perhitungan kadar sari (Anonim,
2007) :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Berat ekstrak =
[berat penimbangan total – berat cawan kosong]</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Kadar sari larut etanol (N) = 5 x
berat ekstrak x 100%</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Berat sample</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Kadar
sari rata-rata =
N1 + N2 + N3 x 100%</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
3</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Penetapan fisis dari sediaan jamu (simplisia) dilakukan
berupa penetapan kadar abu sisa pemijaran (kadar abu total) dan kadar abu yang
tidak larut dalam asam (Anonim, 2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengidentifikasi suatu
simplisia karena tiap simplisia mempunyai kandungan atau kadar abu yang
berbeda-beda, dimana bahan anorganik yang terdapat dalam simplisia tersebut ada
yang terbentuk secara alami dalam tumbuhan.<b> </b>(Anonim, 2007)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Atas dasar tersebut dapat ditentukan besarnya cemaran
bahan-bahan anorganik yang terdapat dalam simplisia yang terjadi pada saat
pengolahan ataupun dalam pengemasan simplisia (Anonim, 2007)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Prinsipnya adalah bahan dipanaskan pada temperature
dimana senyawa oraganik dan turunannya terdekstruksi dan menguap hingga tersisa
unsur mineral organik, penetapan kadar abu bertujuan memberi gambaran kandungan
mineral internal dan eksternal dalam simplisia, mulai dari proses awal sampai
terbentuknya ekstrak. Kadar abu diperiksa untuk menetapkan tingkat pengotoran
oleh logam-logam dan silikat (Anonim,
2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kadar abu total (sisa pemijaran) dan abu yang tidak
dapat larut dalam asam dapat ditetapkan melalui metode yang resmi. Dalam hal
ini terjadi pemijaran dan penimbangan, total abu kemudian dididihkan dengan
asam klorida, disaring, dipijarkan dan ditimbang abu yang tidak larut dalam
asam dimaksudkan untuk melarutkan kalsium karbonat, alkali klorida sedangkan
yang tidak larut dalam asam biasanya mengandung
silikat yang berasal dari tanah atau pasir. Jumlah kotoran, tanah, tanah liat
dan lain-lain yang terdapat dalam sample uji disebut sebagai zat anorganik
asing yang terbentuk dalam bahan obat atau melekat pada bahan obat pada saat
pencampuran (Anonim, 2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Perlu diingat, saat penimbangan kadar abu diakukan
sampai diperoleh bobot tetap/konstan dari alat dan bahan yang digunakan. Bobot
konstan yang dimaksud bahwa dua kali penimbangan berturut-turut berbeda tidak
lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang (Anonim, 2007).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Cara perhitungan kadar abu (Anonim, 2007) :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Berat abu total =
[berat total penimbangan – berat cawan kosong]</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Kadar
abu total = Berat abu total x
100%</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 171pt; text-align: justify;">
Berat sampel</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Kadar
sari rata-rata = N1 + N2 + N3 x 100%</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 171pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;">
3</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Dalam menetapkan besarnya kadar sari yang terkandung
dalam bahan obat tradisional (ekstrak) dilakukan beberapa kali penimbangan
hingga diperoleh bobot tetap/konstan. Bobot konstan yang dimaksud adalah dua
kali penimbangan berturut-turut berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa
yang ditimbang.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Pemeriksaan ini digunakan untuk
mengidentifikasi suatu simplisia karena tiap simplisia mempunyai kandungan atau
kadar abu yang berbeda-beda, dimana bahan anorganik yang terdapat dalam
simplisia tersebut ada yang terbentuk secara alami dalam tumbuhan. Atas dasar
tersebut dapat ditentukan besarnya cemaran bahan-bahan anorganik yang terdapat
dalam simplisia yang terjadi pada saat pengolahan ataupun dalam pengemasan
simplisia.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Prinsipnya adalah bahan dipanaskan
pada temperature dimana senyawa organik dan turunannya terdekstruksi dan
menguap hingga tersisa unsur mineral organik, penetapan kadar abu bertujuan
memberi gambaran kandungan mineral internal dan eksternal dalam simplisia,
mulai dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak. Kadar abu diperiksa untuk
menetapkan tingkat pengotoran oleh logam-logam dan silikat.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kadar abu total (sisa pemijaran) dan
abu yang tidak dapat larut dalam asam dapat ditetapkan melalui metode yang
resmi. Dalam hal ini terjadi pemijaran dan penimbangan, total abu kemudian
dididihkan dengan asam klorida, disaring, dipijarkan dan ditimbang abu yang
tidak larut dalam asam dimaksudkan untuk melarutkan kalsium karbonat, alkali
klorida sedangkan yang tidak larut dalam asam
biasanya mengandung silikat yang berasal dari tanah atau pasir. Jumlah
kotoran, tanah, tanah liat dan lain-lain yang terdapat dalam sample uji disebut
sebagai zat anorganik asing yang terbentuk dalam bahan obat atau melekat pada
bahan obat pada saat pencampuran.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 250%;">
<b>II.2 Cara Kerja</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
Adapun cara
kerja dari penetapan kadar sari dan kadar abu adalah sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span lang="SV">a. Uji
kadar sari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Ditimbang serbuk sampel sebanyak 5 gram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Dimaserasi dengan 100 ml etanol (95 %)
selama 24 jam menggunakan labu bersumbat kaca sambil sekali-kali dikocok selama
6 jam, kemudian diamkan selama 18 jam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Disaring cepat untuk mencegah etanol
menguap.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Diuapkan 20 ml filtrat dalam cawan dangkal
dasar rata yang telah ditera di atas tangas air hingga ekstrak kering.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Dipanaskan ekstrak pada suhu 105<sup>o</sup>C
hingga bobot tetap/konstan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Dihitung kadar dalam persen terhadap bahan
yang telah dikeringkan di udara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span lang="SV">b. Uji kadar abu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Ditimbang serbuk simplisa sebanyak 5 gram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Dmasukkan dalam cawan porselin yang telah
dipijarkan dan telah dikonstankan sebelumnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Dipijarkan dalam tanur secara
perlahan-lahan sehingga arang habis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Didinginkan dalam eksikator dan ditimbang
hingga bobot tetap/konstan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Dihitungk kadar abu terhadap bahan yang
dikeringkan di udara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-left: 27pt; text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-left: 27pt; text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 250%; text-align: justify;">
<b>III.1 Kesimpulan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV">Uji kadar
sari bertujuan memberikan gambaran awal jumlah senyawa yang terkandungan dalam
suatu sampel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV">Uji kadar abu
bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya cemaran bahan-bahan anorganik yang
terdapat dalam suatu sampel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; text-align: center;">
<b>DAFTAR PUSTAKA</b></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin-left: 45pt; text-indent: -45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Anonim. 2007. <i>Penuntun
Praktikum Faemakognosi I.</i> Universitas Muslim Indonesia ; Makassar.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin-left: 45pt; text-indent: -45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;">
Ansel, Hiward C., 1989, “<i>Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi</i>” Edisi keempat, UI Press : Jakarta.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>Virna Triwahyuni feat Agus Happy Yanthyhttp://www.blogger.com/profile/05356158265982296805noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8178099262563714219.post-82755676780162432402012-05-23T04:56:00.000-07:002012-05-30T05:25:31.611-07:00Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi Kertas<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
1.1 Latar Belakang</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Ada banyak
teknik pemisahan tetapi kromatografi merupakan teknik paling banyak digunakan.
Kromatografi sangat diperlukan dalam kefarmasian dalam memisahkan suatu
campuran senyawa. Kromatografi merupakan metode pemisahan yang sederhana. Dalam
kromatografi, komponen-komponen terdistribusi dalam dua fase. Salah satu fase
adalah fase diam. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Kromatografi
mencakup berbagai proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari
penyusunan cuplikan antara dua fasa.<br />
Satu fasa tetap tinggal pada system dan dinamakan fasa diam. Fasa lainnya
dinamakan fasa gerak menyebabkan perbedaan migrasi dari penyusun cuplikan.
Prosedur kromatografi masih dapat digunakan, jika metode klasik tidak dapat
dilakukan karena jumlah cuplikan rendah, kompleksitas campuranyang hendak dipisahkan
atau sifat berkerabat zat yang dipisah</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Kromatografi
dibagi menjadi beberapa macam, tetapi pada praktikum Farmakognosi II yang
digunakan hanya 2 jenis kromatografi yaitu kromatografi kertas dan kromatografi
lapis tipis. Oleh karena itu, pada makalah ini hanya akan dijelaskan kedua
kromatografi tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
1.2<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Rumusan Masalah/Topik Bahasan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Apakah pengertian dari kromatografi ?</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Apakah macam-macam dari kromatografi?</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
1.3<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Tujuan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Untuk mengetahui pengertian dan cara kerja dari
kromatografi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Untuk mengetahui macam-macam dan cara kerja
masing-masing kromatografi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-left: 27pt; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-left: 27pt; text-align: center;">
<b>BAB
II</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-left: 27pt; text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
2.1<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Pengertian Kromatografi</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
Kromatografi adalah suatu nama yang diberikan untuk
pemisahan tertentu. Cara ini dikenalkan oleh TSWETT, ia telah menggunakan untuk
pemisahan senyawa – senyawa yang berwarna, dan nama kromatografi diambillkan
dari senyawa yang berwarna. Meskipun demikian pembatasan untuk senyawa- senyawa yang berwarna tak lama dan
hampir kebanyakan pemisahan – pemisahan secara kromatografi sekarang
diperuntukkan pada senyawa – senyawa yang tak berwarna (Sastrohamidjojo, 1985).</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 27pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kromatografi
merupakan suatu proses pemisahan yang
mana analit – analit</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">dalam
sampel terdistribusi antara dua fase yaitu fase diam dan gerak. Fase diam dapat
berupa bahan padat dalam bentuk molekul kecil atau dalam bentuk cairan yang
dilapiskan pada pendukung padat atau dilapiskan pada dinding kolom. Fase gerak
dapat berupa gas atau cairan. Jika gas
digunakan sebagai fase gerak maka prosesnya dikenal sebagai kromatografi
gas. Dalam kromatografi cair dan juga
kromatografi lapis tipis, fase gerak yang digunakan selalu cair (Rohman, 2009).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span lang="IN">Kromatografi melibatkan pemisahan terhadap
campuran berdasarkan perbedaan - perbedaan tertentu yang dimiliki oleh
senyawanya. Perbedaan yang dapat dimanfaatkan meliputi kelarutan dalam berbagai
pelarut serta sifat polar. Kromatografi biasanya terdiri dari fase diam (fase
stationer) dan fase gerak (fase mobil).Fase gerak membawa komponen suatu
campuran melalui fase diam, dan fase diam akan berikatan dengan komponen
tersebut dengan afinitas yang berbeda-beda. Jenis kromatografi yang berlainan
bergantung pada perbedaan jenis fase, namun semua jenis kromatografi tersebut
berdasar pada asas yang sama (Bresnick, 2004).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
Pemisahan yang terjadi dalam kromatografi dilaksanakan
dengan memanipulasi sifat-sifat dari senyawa, yaitu : <span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
1) kecenderungan suatu molekul untuk larut dalam
cairan (kelarutan) </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
2) kecenderungan suatu molekul untuk bertaut
dengan suatu serbuk padat (absorbsi) </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
3) kecenderungan suatu molekul untuk menguap</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span lang="FI" style="color: black;">Letak bercak yang diperoleh dari zat yang
dikromatografi dapat ditetapkan dengan cara berikut (Dirjen POM, 1979) :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="FI" style="color: black;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="FI" style="color: black;">Pengamatan langsung, jika zat tampak dengan
cahaya biasa atau dengan sinar ultraviolet.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="FI" style="color: black;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="FI" style="color: black;">Pengamatan dengan cahaya biasa atau dengan sinar
ultraviolet setelah kertas disemprotkan dengan pereaksi yang dapat membuat
bercak tersebut tampak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="FI" style="color: black;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="FI" style="color: black;">Menggunakan pencacah <i>Geiger-Muller</i> atau tekhnik otoradiografi, jika zat radioaktif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="FI" style="color: black;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="FI" style="color: black;">Menempatkan pita atau potongan kertas pada medium
pembiakan yang tealh ditanami, untuk melihat hasil stimulasi atau hambatan dari
pertumbuhan bakteri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
2.2<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Macam-macam Kromatografi</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: -0.5in;">
</div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Pembagian ini selanjutnya dapat
dibagi lagi seperti telihat pada skema berikut: </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">KROMATOGRAFI : </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">1. Kromatografi Gas </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">a. GLC </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">b. GSC </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">2. Kromatografi Cair </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">a. HPLC </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">b. LLC-PC </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">c. LSC-TLC, Kolom </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">d. Ion Excange </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">e. Ekslusi : - GP </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-indent: 13.5pt;">
-
GF<b><span style="color: black;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<b><span style="color: black;">Keterangan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">GLC = Gas Liquid Chromatography</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">GSC = Gas Solid Chromatography</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">LLC = Liquid Liquid Chromatography</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">LSC = Liquid Solid Chromatography</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">PC = Paper Chromatography</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">TLC = Thin Layer Chromatography</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">GP = Gel Permeation</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">GF = Gel Filtration</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt;">
<span style="color: black;">HPLC = High Performance Liguid Chromatography</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></i></b><b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Liquid
Liquid Chromatography (LLC) </span></i></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span></b></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">LLC adalah kromatografi pembagian
dimana partisi terjadi antara fase gerak dan fase diam yang kedua-duanya zat
cair. Dalam hal ini fase diam tidak boleh larut dalam fase gerak. </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></i></b><b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Liquid
Solid Chromatography (LSC) </span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">LSC adalah kromatografi
penyerapan. Sebagai adsorben digunakan silika gel, alumina, penyaring molekul
atau gelas berpori dipak dalam sebuah kolom dimana komponen-komponen campuran
dipisahkan dengan adanya fase gerak. Kromatografi kolom dan kromatografi lapis
tipis (TLC) merupakan teknik pemisahan yang masuk golongan ini.</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></i></b><b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Ion-exchange
chromatography</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Teknik ini menggunakan zeolitas,
resin organik atau anorganik sebagai penukar ion. Senyawaan yang mempunyai
ion-ion dengan afinitas yang berbeda terhadap resin yang digunakan dapat
dipisahkan. </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></i></b><b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Exclusion
chromatography </span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Dalam teknik ini, gel nonionik
berpori banyak dengan ukuran yang sama digunakan untuk memisahkan campuran
berdasarkan perbedaan ukuran molekulnya (BM). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><i>5.</i></b><b> <i>HPLC</i></b><i> <b>( High Performance Liquid
Chromatography) atau KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi)</b></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><i> </i></b>Dalam beberapa tahun ini
teknologi HPLC dan pemakaiannya sangat berkembang dan walaupun nisbi mahal,
HPLC telah menjadi metode analisis rutin dan bahkan preparative pada banyak
laboratorium.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><span style="color: black;">Metode
dalam kromatografi cair dibagi atas dua macam :</span><span style="color: white;">dua
macam </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black;">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="color: black;">Kromatografi Cair
Retensif</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt;">
<span style="color: black;">Pemisahan dicapai melalui
interaksi antara zat terlarut dengan fase diam. Tipe ini mencakup </span>f<span style="color: black;">ase normal, fase terbalik, dan kromatografi ion.</span><span style="color: white;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black;">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="color: black;">Kromatografi Cair
Non-retensif </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt;">
<span style="color: black;">Pemisahan yang dicapai
tergantung kepada perbedaan besar molekul zat terlarut dimana terjadi interaksi
antara zat terlarut dengan pori yang terdapat di permukaan fase diam. Tipe</span><span style="color: white;">.</span><span style="color: black;">ini dikenal sebagai
kromatografi ekslusi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><i>6.</i></b> <b><i>Teknik kromatografi yang umum digunakan
dibidang farmasi</i></b> yaitu kromatografi kolom, kromatografi kertas,
kromatografi lapis tipis, kromatografi penukar ion, kromatografi penyaringan
gel, dan elektroforesis.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><i>a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></i></b><b><i>Kromatografi Lapis Tipis.</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify;">
Yaitu
kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau alumunium yang dilapisi dengan
lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk lainnya. Kromatografi
lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan pertama pada pemisahan dengan
kromatografi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Kromatografi lapis tipis digunakan untuk
pemisahan senyawa secara cepat, dengan menggunakan zat penjerap berupa serbuk
halus yang dipaliskan serta rata pada lempeng kaca. Lempeng yang dilapis, dapat
dianggap sebagai “kolom kromatografi terbuka” dan pemisahan dapat didasarkan
pada penyerapan, pembagian atau gabungannya, tergantung dari jenis zat penyerap
dan cara pembuatan lapisan zat penyerap dan jenis pelarut. Kromatografi lapis
tipis dengan penyerap penukar ion dapat digunakan untuk pemisahan senyawa
polar. Harga Rf yang diperoleh pada kromatografi lapis tipis tidak tetap, jika
dibandingkan dengan yang diperoleh pada kromatografi kertas. Oleh karena itu
pada lempeng yang sama di samping kromatogram zat yang di uji perlu dibuat
kromatogram zat pembanding kimia, lebih baik dengan kadar yang berbeda-beda
(Dirjen POM, 1979, hal. 782).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify;">
Kromatografi
lapis tipis adalah metode pemisahan fisikokimia. Lapisan yang memisahkan, yang terdiri atas
bahan berbutir – butir (fase diam),
ditempatkan pada penyangga berupa plat gelas, logam atau lapisan yang cocok.
Campuran yang akan dipisah berupa larutan , ditotolkan berupa berupa bercak
atau pita (awal). Setelah plat atau
lapisan ditaruh didalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang
yang cocok ( gambar 2).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify;">
Alasan
untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bahwa kondisi dalam gelas
kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam
gelas kimia biasanya ditempatkan kertas saring yang terbasahi oleh pelarut.
Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut.
Pemisahan terjadi selama perambatan kapiler (pengembangan) (gambar 2). Karena
pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari
campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak
sebagai perbedaan bercak warna.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt;">
Gambar
1 . Bejana berisi KLT sebelum
pengembangan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 63pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 63pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Gambar 2
: bejana berisi plat KLT sebelum pengembanga.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Untuk campuran yang tidak diketahui,
lapisan pemisah (sifat penjerap) dan
sistem larutan pengembang harus dipilih dengan tepat karena keduanya
bekerjasama untuk mencapai pemisahan.
Selain itu hal yang juga penting adalah memilih kondisi kerja yang
optimum yang meliputi sifat pengembangan, jarak pengembangan , atmosfer
bejana dan lain- lain . Jarak
pengembangan senyawa pada kromatogram biasanya dinyatakan dengan angka Rf atau
hRf.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
Rf = <u>Jarak titik pusat bercak dari titik awal</u></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
Jarak garis depan dari titik awal</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
Angka Rf
berjangka antara 0,00 dan 1,00 dan hanya dapat ditentukan dua desimal. hRf adalah angka Rf dikalikan faktor 100 (h), menghasilkan
nilai berjangka 0 – 100. Jika keadaan luar misalnya sifat penjerap yang agak
menyimpang, menghasilkan kromatogram yang agak menyimpang, menghasilkan
kromatogram yang secara umum menunjukkan angka Rf lebih rendah atau lebih
tinggi, maka sistem pelarut harus diganti dengan yang lebih sesuai. Jika angka
hRf lebih tinggi dari hRf yang dinyatakan, kepolaran pelarut harus dikurangi,
jika hRf lebih rendah maka komponen polar pelarut harus dinaikkan (Stahl 1985).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
Sifat –
sifat umum dari penyerap- penyerap untuk
kromatografi lapis tipis adalah mirip dengan sifat – sifat penyerap untuk
kromatografi kolom. Dua sifat penting dar penyerap adalah besar partikel dan
homogenitasnya, karena adhesi terhadap penyokong sangat tergantung pada mereka.
Besar partikel yang biasa digunakan adalah 1 – 25 mikron . Partikel yang
butirannya sangat kasar tidak akan memberikan hasil yang memuaskan dan salah
satu alasan untuk menaikkan hasil pemisahan adalah menggunakan penyerap yang
butirannya halus. Kebanyakan penyerap yang digunakan adalah silika gel. Silika
gel yang digunakan kebanyakan diberi pengikat yang dimaksudkan untuk memberi
kekuatan pada lapisan dan menambah adhesi pada gelas penyokong. Pengikat yang
digunakan kebanyakan kalsium sulfat. Tetapi biasanya dalam perdagangan silika
gel telah diberi pengikat. Jadi tidak perlu mencampur sendiri dan diberi nama
dengan kode silika gel G (Sastrohamijojo 1985).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.4pt;">
Analisis
dengan KLT dapat digunakan untuk mengidentifikasi simplisia yang kelompok
kandungan kimianya telah diketahui.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
Kelompok
kandungan kimia tersebut antara lain :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
1. Alkaloid</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
2. Antraglikosida</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
3. Arbutin</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
4. Glikosida Jantung</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
5. Zat pahit</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
6. Flavonoid</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
7. Saponin</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
8. Minyak atsiri</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
9. Kumarin dan asam fenol
karboksilat</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
10. Valepotriat</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;">
<b>Penyediaan larutan zat yang diperiksa</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. <i>Alkaloid</i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Ditimbang 1 g serbuk
simplisia, kemudian dibasahi dengan 1 ml</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">amonia encer P. Bahan disari dengan 5 ml
metanol P dilakukan dengan cara dikocok pada suhu 60°C selama 15 menit. Filtrat
sebanyak 20 µl atau 100 µl digunakan untuk pemeriksaan KLT.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. <i>Antraglikosida,
Arbutin, zat pahit dan flavonoid</i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Ditimbang 1 g serbuk simplisia,
kemudian disari dengan 5 ml metanol P. penyarian dilakukan dengan cara
dipanaskan di atas tangas air selama 15 menit. Filtrat sebanyak 20 µl atau 100
µl digunakan untuk pemeriksaan KLT.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3. <i>Saponin</i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -17.5pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Ditimbang
1 g serbuk simplisia, kemudian disari dengan 5 ml metanol P. penyarian
dilakukan dengan cara dipanaskan di atas tangas air selama 15 menit. Sari
diuapkan sampai diperoleh 1 ml, kemudian ditambah dengan 0,5 ml air dan 3 ml
butanol P, sambil dikocok. Filtrat sebanyak 20 µl atau 100 µl digunakan untuk
pemeriksaan KLT.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4. <i>Glikosida
Jantung</i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Ditimbang 1 g serbuk simplisia,
kemudian disari dengan 5 ml metanol P 50 % dan 10 ml larutan timbal (II) asetat
LP. Campuran dipanaskan di atas tangas air selama 10 menit. Filtrat setelah
dingin disari 2 kali, masing-masing dengan
10 ml diklormetana P. Sari dikumpulkan, kemudian diuapkan. Sisa
dilarutkan dalam campuran diklormetana P dan metanol P. (1:1). Filtrat sebanyak
100 µl digunakan untuk pemeriksaan KLT.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5. <i>Minyak
atsiri, Kumarin, asam fenol karboksilat dan valepotriat</i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Ditimbang 1 g serbuk simplisia,
kemudian disari dengan 10 ml diklormetana P. Penyarian dilakukan dengan cara
direfluks 15 menit. Filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan sampai kering.
Sisa dilarutkan dalam 1 ml toluena P. Filtrat sebanyak 20 µl atau 100 µl
digunakan untuk pemeriksaan KLT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b>Lempeng
KLT</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
Lempeng
yang digunakan lempeng silikagel 254P dengan ukuran 10 cm x 10 cm. Lempeng
dapat berupa lempeng kaca atau lempeng lain yang cocok. Untuk menentukan kelompok
kandungan kimia suatu simplisia sekurang-kurangnya diperlukan 10 lempeng.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b> Cairan
elusi</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dietil eter- toluene
(1:1)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Cairan elusi dijenuhkan dengan larutan
asam setat P 10% digunakan untuk mengelusi pemeriksaan KLT yang mengandung
Kumarin.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kloroform- etanol-asam
asetat glasial (94:5:1)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Digunakan untuk mengelusi pemeriksaan KLT
yang diduga mengandung minyak atsiri.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kloroform-metanol-air</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Digunakan untuk mengelusi pemeriksaan KLT
yang mengandung saponin.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Toluene-etil
asetat-dietilamin (70:20:10)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Digunakan untuk mengelusi pemeriksaan KLT
yang mengandung alkaloid.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pereaksi penampak</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Pereaksi penampak adalah larutan
pereaksi yang digunakan untuk menyemprot lempeng KLT agar bercak yang terjadi
dapat jelas terlihat.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Anisaldehid-asam sulfat
P</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Untuk mengamati minyak atsiri, saponin,
zat pedas dan lain-lain.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dragendroof</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Untuk mengamati alkaloid.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Antimon (III) klorida</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 53.4pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Untuk mengamati glikosida jantung, saponin
(Ditjen POM 1987).</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><i>b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></i></b><b><i>Kromatografi kertas</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
Merupakan
kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah lapisan tipis air
yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa cair lainnya dapat
digunakan. Teknik ini sangat sederhana.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
Prinsip
dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu senyawa antara dua
cairan yang saling tidak bercampur. Jadi partisi suatu senyawa terjadi antara
kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut organik
yang sudah dijenuhkan dengan air atau campuran pelarut.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
Cara
melakukannya, ciplikan yang mengandung campuran yang akan dipisahkan
diteteskan/diletakkan pada daerah yang diberi tanda di atas sepotong kertas
saring dimana ia akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah kering
kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung, dimana
tetesan cuplikan ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang dipilih sebagai fasa
bergerak (jangan sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang akan
dipisahkan akan terlarut dari kertas).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
Pelarut
bergerak melalui serat dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkan komponen
dari campuran cuplikan pada perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. Bila
permukaan pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauhnya atau setelah
waktu yang telah ditentukan, kertas diambil dari bejana dan kedudukan dari
permukaan pelarut diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering. Jika
senyawa-senyawa berwarna maka mereka akan terlihat sebagai pita atau nodayang
terpisah. Jika senyawa tidak berwarna harus dideteksi dengan cara fisika dan
kimia. Yaitu dengan menggunakan suatu pereaksi-pereaksiyang memberikan sebuah
warna terhadap beberapa atau semua dari senyawa-senyawa. Bila daerah dari noda
yang terpisah telah dideteksi, maka perlu mengidentifikasi tiap individu dari
senyawa. Metoda identifikasi yang paling mudah adalah berdasarkan pada kedudukan
dari noda relatif terhadap permukaan pelarut, menggunakan harga Rf. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
Harga
Rf merupakan parameter karakteristik kromatografi kertas dan kromatografi lapis
tipis. Harga ini merupakan ukuran kecepatan migrasi suatu senyawa pada
kromatogram dan pada kondisi konstan merupakan besaran karakteristik dan
reprodusibel.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
Harga
Rf didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak senyawa dari titik awal dan
jarak tepi muka pelarut dari titik awal.<br />
Rf = Jarak titik tengah noda dari titik awal<br />
Jarak tepi muka pelarut dari titik awal.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify;">
Ada beberapa
faktor yang menentukan harga Rf yaitu:<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pelarut, disebabkan
pentingnya koefisien partisi, maka perubahan-perubahan yang sangat kecil dalam
komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan-perubahan harga Rf.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Suhu, perubahan dalam
suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ukuran dari bejana,
volume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer jadi mempengaruhi
kecepatan penguapan dari komponen-komponen pelarut dari kertas. Jika bejana
besar digunakan, ada tendensi perambatan lebih lama, seperti perubahan
komposisi pelarut sepanjang kertas, maka koefisien partisi akan berubah juga.
Dua faktor yaitu penguapan dan kompisisi mempengaruhi harga Rf.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kertas, pengaruh utama
kertas pada harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk
macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran juga mempengaruhi
kesetimbangan partisi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sifat dari campuran,
berbagai senyawa mengalami partisi diantara volume-volume yang sama dari fasa
tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu mempengaruhi karakteristik dari
kelarutan satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><i>c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></i></b><b><i>Kromatografi Penukar Ion</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify;">
Merupakan
bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti namanya, system ini khusus
digunakan untuk spesies ion. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><i>d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></i></b><b><i> Kromatografi Penyaringan Gel</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify;">
Merupakan
proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi dekstran-molekul
polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span><b><i> Elektroforesis<br />
</i></b>Merupakan kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan tegak
lurus aliran fasa gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke katode dan
anion menuju ke anoda.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
2.3<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Peranan Kromatografi dalam Pembelajaran</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Di dalam
pembelajaran sains, kromatografi berperan sebagai alat penunjang dalam
pembelajaran. Khususnya dalam hal, teknik pemisahan campuran yang didasarkan
atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
2.4<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Penyimpanan Kromatografi</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;">
Dalam hal
ini, penyimpanan kromatografi sebaiknya ditempatkan pada tempat yang kering
tidak pada tempat yang lembab. Idealnya diletakkan pada posisi yang siap untuk
digunakan (tidak dipindah atau dipindah ditempat lain). Hal ini memungkinkan
memperpanjang usia alat. Pemindahan atau merakit ulang alat memungkinkan
terjadinya kesalahan atau gangguan terhadap fungsi alat.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
3.1<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Kesimpulan </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran
didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut
diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau
gas).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Jenis-jenis kromatografi ialah</div>
<ol start="6" style="margin-top: 0in;" type="1"><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">Liquid
Liquid Chromatography (LLC)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">Liquid Solid
Chromatography (LSC)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">Ion-exchange
chromatography </li>
</ol>
</ol>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Exclusion chromatography </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>HPLC ( High Performance Liquid Chromatography)
atau KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-indent: -1.25in;">
<span style="color: black;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>i.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="color: black;">Kromatografi Cair
Retensif</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-indent: -1.25in;">
<span style="color: black;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>ii.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="color: black;">Kromatografi Cair
Non-retensif </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>Teknik kromatografi yang umum digunakan dibidang
farmasi yaitu kromatografi kolom, kromatografi kertas, kromatografi lapis
tipis, kromatografi penukar ion, kromatografi penyaringan gel, dan
elektroforesis.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 300%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">DAFTAR
PUSTAKA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Khopkar, S.M. 2002. <em>Konsep Dasar Kimia Analitik</em>. UI-Press.
Jakarta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Rohman, (2009),
Kromatografi untuk Analisis Obat, Graha Ilmu, Yogyakarta</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
Sastrohamidjojo Hardjono, (1985 ), Kromatografi, Edisi kedua,
Liberty , Yogyakarta</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
Saifuddin Azis et
all.,(2011), Standarisasi Bahan Obat Alam Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
Stahl Egon, (1985), Analisis Obat secara Kromatografi dan
Mikroskopi, ITB, Bandung. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Underwood. 1999. <em>Analisis Kimia Kuantitatif</em>.
Erlangga. Jakarta</span></div>Virna Triwahyuni feat Agus Happy Yanthyhttp://www.blogger.com/profile/05356158265982296805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8178099262563714219.post-84587158178527451292012-05-13T01:34:00.001-07:002012-05-13T02:04:38.220-07:00Pemeriksaan Makroskopik dan Mikroskopik<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Bookman Old Style","serif";">BAB I</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Bookman Old Style","serif";">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 24pt; text-align: center; text-indent: -24pt;">
<b><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Bookman Old Style","serif";">I.1 Latar Belakang</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 24pt; text-align: center; text-indent: -24pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Seiring dengan kesadaran masyarakat akan bahaya
dari obat-obat sintetik, maka alternatif lain untuk mendapatkan efek terapi
atau pengobatan cenderung memilih bahan alam, diantaranya dengan mengkomsumsi
jamu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sebagai ahli farmasi, maka kita dituntut untuk
dapat mengidentifikasi secara makroskopis maupun mikroskopis dari komposisi
sediaan jamu yang ada. Dalam usaha tersebut, maka kita dituntut untuk dapat
mengenali bentuk morfologi ataupun anatomi serta kandungan kimia dari jamu
tersebut </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dengan diketahuinya kandungan simplisia dari
sediaan jamu tersebut, maka kita dapat menganalisis kandungan zat serta lebih
lanjut dapat mempelajari kemampuan efek terapi dari kandungan simplisia dari
jamu tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Secara umum kandungan/komposisi dari jamu merupakan
bahan alam khususnya dari tumbuh-tumbuhan yang khasiatnya teruji berdasarkan
pengalaman secara turun temurun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Bookman Old Style","serif";">BAB II</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Bookman Old Style","serif";">PEMBAHASAN</span></b></span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Analisis suatu obat tradisional/jamu harus
menyertakan uji subyektif, meskipun uji ini memerlukan praktek dan pengalaman
yang luas. Hal ini perlu dilakukan untuk membandingkan kesan subyektifdengan
sifat khas yang disimpan dan diklasifikasikan sebelumnya. Penentuan
identifikasi berbagai sifat yang demikian merupakan suatu langkah yang penting
pada identifikasi. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">(Asni Amin : 2007)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Bahan
alam merupakan zat kimia murni yang sering digunakan dalam bentuk obat berizin.
Senyawa-senyawa ini terkadang di produksi secara sintetis dan di kenal sebagai
“senyawa identik alami” (jika itu kasusnya), tetapi pada awalnya ditemukan dari
obat-obat tanaman. (Heinrich,M.2009)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Obat
tradisional telah dikenal secara turun menurun dan digunakan oleh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Pemanfaatan obat tradisional pada
umumnya lebih diutamakan sebagai upaya menjaga kesehatan atau preventif
meskipun ada pula upaya sebagai pengobatan suatu penyakit. Dengan semakin
berkembangnya obat tradisional, ditambah dengan gema kembali ke alam, telah
meningkatkan popularitas obat tradisional. Hal ini terbukti dari semakin
banyaknya industri jamu dan industri farmasi yang memproduksi obat tradisional
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">(</span><span lang="IN"><a href="http://www.tempo.co.id/medika/"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">www.tempo.co.id/medika/</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">arsip/102002/pus-2.htm)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Banyak
alasan terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal. Alasan tersebut berkisar
dari daya tarik produk dari ‘alam’ dan persepsi bahwa produk tersebut ‘aman’
(atau paling tidak ‘lebih aman’ daripada obat konvensional, yang sering
diremehkan sebagai” obat”.(Heinrich,M.2009)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Berdasarkan
undang-undang kesehatan bidang farmasi dan kesehatan, yang dimaksud dengan Obat
bahan Alam Indonesia adalah Obat bahan Alam yang diproduksi di Indonesia.
Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian
khasiat, Obat bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi : jamu, Obat Herbal
Terstandar, dan Fitofarmaka.( Makhmud, Ilham,2007).</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Jamu
adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam
bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang
menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada
umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang
disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara
5 – 10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah
sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah
digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin
ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk
tujuan kesehatan tertentu.(</span><span lang="IN"><a href="http://www.tempo.co.id/medika/"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">www.tempo.co.id/medika/</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">arsip/102002/pus-2.htm)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Jamu
harus memenuhi kriteria aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, klaim
khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris dan memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku ( Makhmud, Ilham,2007).</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">O</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">bat tradisional tidak
boleh mengandung bahan kimia obat (BKO)<b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">.</span></b>
( Makhmud, Ilham,2007).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Berdasarkan
hasil pengawasan obat tradisional melalui sampling dan pengujian laboratorium
tahun 2006, Badan POM menemukan sebanyak 93 produk obat tradisional yang
dicampur dengan bahan kimia obat keras seperti Fenilbutazon, Metampiron,
Deksametason, CTM, Allopurinol, Sildenafil Sitrat, Sibutramin Hidroklorida dan
Parasetamol.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Mengkonsumsi
obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat Keras membahayan kesehatan bahkan
mematikan. Pemakaian obat keras, harus melalui resep dokter.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Berbagai
resiko dan efek yang tidak diinginkan dari penggunaan Bahan Kimia Obat Keras
tanpa pengawasan dokter, telah dilaporkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kegiatan
memproduksi dan atau mengedarkan obat tradisional yang mengandung Bahan Kimia
Obat, melanggar Undang-Undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan dengan
pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan denda paling banyak Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Undang-Undang nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yang dapat dikenakan sanksi dengan pidana penjara
paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling banyak 2(dua) miliar rupiah</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Seperti
halnya pemeriksaan makroskopik sediaan jamu, pemeriksaan mikroskopik juga
digunakan untuk menjamin kebenaran dari simplisia penyusun sediaan jamu dengan
mengamati bentuk fragmen spepisifik penyusun pada sediaan jamu. (Anonim,2010),</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Berbeda
dengan obat-obatan modern, standar mutu untuk jamu didasarkan pada bahan baku
dan produk akhir yang pada umumnya belum memiliki baku standar yang sesuai
dengan persyaratan. Simplisia nabati, hewani dan pelican yang dipergunakan
sebagai bahan untuk memperoleh minyak atsiri, alkaloid, glikosida atau zat
berkhasiat lainnya, tidak perlu memenuhi persyaratan yang tertera pada
monografi yang bersangkutan. Identifikasi simplisia dapat dilakukan berdasarkan
uraian mikroskopik serta identifikasi kimia berdasarkan kandungan senyawa yang
terdapat didalamnya (MMI,1995)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Uji
mikroskopik dilakukan dengan mikroskopik yang derajat perbesarannya disesuaikan
denga keperluan. Uji mikroskopik serbuk jamu tidak hanya dapt dilakukan melihat
bentuk anatomi jaringan yang khas, tetapi dapat pula menggunakan uji histokimia
dengan penambahan pereaksi tertentu pada serbuk sediaan jamu uji, dan zat
kandungan simplisia uji akan memebrikan warna spesifik, sehingga mudah di
deteksi. ( Anonim,2010)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pemeriksaan
anatomi serbuk dari suatu simplisia memiliki karakteristik tersendiri, dan
merupakan pemeriksaan spesifik suatu simplisia atau penyusun jamu. sebelum
melakukan pemeriksaan mikroskopik harus di pahami bahwa masing-masing jaringan
tanaman berbeda bentuknya. ( Egon,1985)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">C</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">iri
khas dari masing-masing organ batang, akar dan rimpang umumnya memiliki
jaringan penyusun primer yang hampir sama yaitu epidermis,korteks dan
endodermis, jari-jari empulur dan bentuk berkas pengangkutannya. Tipe berkas
pengangkut umumnya mengacu pada kelas tanaman seperti monokotil memiliki tipe
berkas pengankutan terpusat (konsentris), dan pada dikotil tersebar
(kolateral). (Egon,1985)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sedangkan
jaringan sekunder pada organ batang , akar dan rimpang berupa periderm , dan
ritidorm. Rambut penutup dan stomata merupakan ciri spesifik dari bagian daun
serta tipe sel idoblas seringkalai menunjukkan ciri spesifik suatu bahan
nabati.(Egon,1985)</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Identifikasi
Reaksi kimia Sediaan Jamu (Dirjen POM,2000)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi
terhadap Lignin.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Serbuk jamu dan
simplisia pembanding dibasahi dengan larutan flouroglusin P, kemudian di tetesi
dengan sedikit HCL, diamati di bawah mikroskopik, jika dinding sel yang
menagndung lignin akan berwarna merah.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi identifikasi
terhadap turunan Tanin</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">E</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">kstrak metanol serbuk
dimasukkan dalam plat tetes, kemudia di tambahkan :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 200%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">FeCl3
1 N, jika diperoleh warna biru hitam berarti mengandung pirogalotanin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 200%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">FeCl3
1 N, diperoleh warna hijau yang mwngandung warna katekol</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 200%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">NaOH,
jika diperoleh warna merah sampai merah coklat berarti mengandung pirogalotanin</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi Identifikasi
tehadap Dioksiantrakinon</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sedikit serbuk
dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu di tetesi dengan KOH 10 % b/v dalam
etanol 95%, jika mengandung dioksantrakinon akan menghasilkan warna merah.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi Identifikasi
terhadap Fenol</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sedikit serbuk
dimasukkan ke dalam vial, ditambahkan air, lalu ditutup dengan kaca objek yang
diatasnya diberi kapas yang telah di basahi dengan air, kemudian di panaskan.
Setelaha da uap yang berupa titik cairan pada kaca objek , diambil dan
ditambahkan FeCl3, jika mengandung fenol akan menghasilkan warna biru hitam.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reasi Identifiasi
terhadap Alkaloid</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Ekstrak metanol
srbuk dimasukan ke dalam masing-masing tabung reaksi kemudian di tetesi :</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">HCl
0,5 N dan pereaksi Meyer, ika mengandung Alkaloid maka akan menghasilkan
endapan putih kekuningan.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">HCl
0,5 N dan pereaski Bauchardat, jika mengandung alkaloid akan menghasilkan
endapan jingga kecoklatan.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi Identifikasi
terhadap Steroid</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Serbuk dihaluskan
dengan etanol kemudian di didihkan selama 15 menit lalu disaring, filtrat di
uapkan sampai kering. ekstrak Kering ditambahkan dengan dietil etersetelah
terlebih dahulu disuspensikan engan sediit air, bagian yang larut dalam dietil
eter dipisahkan. lapisan dietil eter kemudian ditetesi dengan pereaksi
Lieberman-Bauchardat, jiak menganung steroid akan menghasilkan warna merah atau
merah jambu</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi Identifikasi
terhadap Karbohidrat</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Serbuk di kocok dengan
air lalu di masukkan dalam tabung reaksi kemudian di tetesi :</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pereaksi
Mollish, jika mengandung karbohidrat akan menghasikan cincin ungu</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pereaski
Luff, jika mengandung karbohidrat akan mengahsilkan endapan merah</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pereaksi
fehling A dan B, jika mengandung KArbohidrat akan menghasilkan endapan kuning
jingga.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi identifikasi terhadap
Pati dan eleuron</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Serbuk
ditempatkan diatas kaca objek , kemudian di tetesi dengan larutan iodin 0,1 N,
jika mengandung pati akan berwarna biru da warna kuning coklat jika mengandung
aleuron</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sedikit
serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu di tetesi dengan pereaksi Luff
dan di panaskan, jika mengandung pati akan menghasilkan endapan merah bata.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">BAB III</span></b></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">KESIMPULAN</span></b></span></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Uji mikroskopik serbuk
jamu tidak hanya dap</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">t
dilakukan melihat bentuk anatomi jaringan yang khas, tetapi dapat pula menggunakan
uji histokimia dengan penambahan pereaksi tertentu pada serbuk sediaan jamu
uji, dan zat kandungan simplisia uji akan memebrikan warna spesifik, sehingga
mudah di deteksi.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Uji </span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">makroskopik </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">yaitu pemeriksaan awal </span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">dengan mengamati bentuk organoleptik simplisia</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">menggunakan panca indra dengan
mendiskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa kemudian dikelompokkan berdasarkan
jenisnya (spesies)</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">DAFTAR PUSTAKA</span></b><b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span></b></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 12pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan., 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 12pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Frans A. Rumate.
A.Ilham Makhmud. 2007. Peraturan Perundang-undangan Bidang Farmasi dan
Kesehatan. Fakultas Farmasi – Universitas Hasanuddin. Makassar.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 12pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Heinrich,Michael,etc.
2009. Farmakognosi dan Fitoterapi. EGC. Jakarta</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 12pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Tim Penyusun Materia
Medika Indonesia. 1995. Materia Medika Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan
RI. Jakarta.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Yvonne S.LIncoln,Egon,G
Guba.1985. Naturalistic Inquiry. Sage Publication. Texas</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Anonim. 2010. penuntun
PraktikumFarmakognosi II. Fakultas farmasi. universitas musim indonesia.
Makassar</span></div>Virna Triwahyuni feat Agus Happy Yanthyhttp://www.blogger.com/profile/05356158265982296805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8178099262563714219.post-6929059311766314612012-05-13T01:32:00.002-07:002012-05-13T02:03:04.583-07:00Ekstraksi<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; line-height: 200%;">BAB I</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: center; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; line-height: 200%;">LATAR BELAKANG</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: center; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; line-height: 200%;">Seiring dengan berkembang dan meningkatnya pengetahuan dan peradaban
manusia, maka pengetahuan tentang
tumbuhan berkhasiat obat mulai diabadikan sebagai dokumen. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 200%; margin: 0in -0.45pt 0.0001pt 0in; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Bila kita meninjau banyaknya tumbuhan yang bahannya
dipakai dalam obat tradisional oleh mereka yang tidak mengenal ilmu pengobatan
modern, maka rasanya tinggal dilakukan suatu penyelidikan ilmiah saja untuk
memperoleh kepastian bahwa penduduk yang mempergunakan macam-macam bahan
tumbuhan itu memang beralasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; line-height: 200%;">Tumbuhan merupakan gudang
berbagai jenis senyawa kimia, mulai dari struktur dan sifat yang sederhana
sampai yang rumit dan unik. Beragam jenis dan senyawa kimia yang terkandung
dalam tumbuhan akan berkorelasi positif dengan khasiat dan manfaat yang
dimilikinya. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; line-height: 200%;">Upaya pencarian tumbuhan berkhasiat
obat telah lama dilakukan, baik untuk mencari senyawa baru ataupun menambah
keanekaragaman senyawa yang telah ada. Hasil pencarian dan penelitan tersebut
kemudian dilanjutkan dengan upaya pengisolasian senyawa murni dan turunnya
sebagai bahan dasar obat modern atau pembuatan ekstrak untuk obat.</span><br />
<br />
</div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Bookman Old Style","serif";">BAB II</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Bookman Old Style","serif";">PEMBAHASAN</span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Analisis suatu obat tradisional/jamu harus
menyertakan uji subyektif, meskipun uji ini memerlukan praktek dan pengalaman
yang luas. Hal ini perlu dilakukan untuk membandingkan kesan subyektifdengan
sifat khas yang disimpan dan diklasifikasikan sebelumnya. Penentuan
identifikasi berbagai sifat yang demikian merupakan suatu langkah yang penting
pada identifikasi. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">(Asni Amin : 2007)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Bahan
alam merupakan zat kimia murni yang sering digunakan dalam bentuk obat berizin.
Senyawa-senyawa ini terkadang di produksi secara sintetis dan di kenal sebagai
“senyawa identik alami” (jika itu kasusnya), tetapi pada awalnya ditemukan dari
obat-obat tanaman. (Heinrich,M.2009)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Obat
tradisional telah dikenal secara turun menurun dan digunakan oleh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Pemanfaatan obat tradisional pada
umumnya lebih diutamakan sebagai upaya menjaga kesehatan atau preventif
meskipun ada pula upaya sebagai pengobatan suatu penyakit. Dengan semakin
berkembangnya obat tradisional, ditambah dengan gema kembali ke alam, telah
meningkatkan popularitas obat tradisional. Hal ini terbukti dari semakin
banyaknya industri jamu dan industri farmasi yang memproduksi obat tradisional
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">(</span><span lang="IN"><a href="http://www.tempo.co.id/medika/"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">www.tempo.co.id/medika/</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">arsip/102002/pus-2.htm)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Banyak
alasan terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal. Alasan tersebut berkisar
dari daya tarik produk dari ‘alam’ dan persepsi bahwa produk tersebut ‘aman’
(atau paling tidak ‘lebih aman’ daripada obat konvensional, yang sering
diremehkan sebagai” obat”.(Heinrich,M.2009)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Berdasarkan
undang-undang kesehatan bidang farmasi dan kesehatan, yang dimaksud dengan Obat
bahan Alam Indonesia adalah Obat bahan Alam yang diproduksi di Indonesia.
Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian
khasiat, Obat bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi : jamu, Obat Herbal
Terstandar, dan Fitofarmaka.( Makhmud, Ilham,2007).</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Jamu
adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam
bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang
menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada
umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang
disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara
5 – 10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah
sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah
digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin
ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk
tujuan kesehatan tertentu.(</span><span lang="IN"><a href="http://www.tempo.co.id/medika/"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">www.tempo.co.id/medika/</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">arsip/102002/pus-2.htm)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Jamu
harus memenuhi kriteria aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, klaim
khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris dan memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku ( Makhmud, Ilham,2007).</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<strong><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">O</span></strong><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">bat tradisional tidak
boleh mengandung bahan kimia obat (BKO)<strong><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">.</span></strong>
( Makhmud, Ilham,2007).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Berdasarkan
hasil pengawasan obat tradisional melalui sampling dan pengujian laboratorium
tahun 2006, Badan POM menemukan sebanyak 93 produk obat tradisional yang
dicampur dengan bahan kimia obat keras seperti Fenilbutazon, Metampiron,
Deksametason, CTM, Allopurinol, Sildenafil Sitrat, Sibutramin Hidroklorida dan
Parasetamol.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Mengkonsumsi
obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat Keras membahayan kesehatan bahkan
mematikan. Pemakaian obat keras, harus melalui resep dokter.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Berbagai
resiko dan efek yang tidak diinginkan dari penggunaan Bahan Kimia Obat Keras
tanpa pengawasan dokter, telah dilaporkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kegiatan
memproduksi dan atau mengedarkan obat tradisional yang mengandung Bahan Kimia
Obat, melanggar Undang-Undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan dengan
pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan denda paling banyak Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Undang-Undang nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yang dapat dikenakan sanksi dengan pidana penjara
paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling banyak 2(dua) miliar rupiah</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Seperti
halnya pemeriksaan makroskopik sediaan jamu, pemeriksaan mikroskopik juga
digunakan untuk menjamin kebenaran dari simplisia penyusun sediaan jamu dengan
mengamati bentuk fragmen spepisifik penyusun pada sediaan jamu. (Anonim,2010),</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Berbeda
dengan obat-obatan modern, standar mutu untuk jamu didasarkan pada bahan baku
dan produk akhir yang pada umumnya belum memiliki baku standar yang sesuai
dengan persyaratan. Simplisia nabati, hewani dan pelican yang dipergunakan
sebagai bahan untuk memperoleh minyak atsiri, alkaloid, glikosida atau zat
berkhasiat lainnya, tidak perlu memenuhi persyaratan yang tertera pada
monografi yang bersangkutan. Identifikasi simplisia dapat dilakukan berdasarkan
uraian mikroskopik serta identifikasi kimia berdasarkan kandungan senyawa yang
terdapat didalamnya (MMI,1995)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Uji
mikroskopik dilakukan dengan mikroskopik yang derajat perbesarannya disesuaikan
denga keperluan. Uji mikroskopik serbuk jamu tidak hanya dapt dilakukan melihat
bentuk anatomi jaringan yang khas, tetapi dapat pula menggunakan uji histokimia
dengan penambahan pereaksi tertentu pada serbuk sediaan jamu uji, dan zat
kandungan simplisia uji akan memebrikan warna spesifik, sehingga mudah di
deteksi. ( Anonim,2010)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pemeriksaan
anatomi serbuk dari suatu simplisia memiliki karakteristik tersendiri, dan
merupakan pemeriksaan spesifik suatu simplisia atau penyusun jamu. sebelum
melakukan pemeriksaan mikroskopik harus di pahami bahwa masing-masing jaringan
tanaman berbeda bentuknya. ( Egon,1985)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">C</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">iri
khas dari masing-masing organ batang, akar dan rimpang umumnya memiliki
jaringan penyusun primer yang hampir sama yaitu epidermis,korteks dan
endodermis, jari-jari empulur dan bentuk berkas pengangkutannya. Tipe berkas
pengangkut umumnya mengacu pada kelas tanaman seperti monokotil memiliki tipe
berkas pengankutan terpusat (konsentris), dan pada dikotil tersebar
(kolateral). (Egon,1985)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sedangkan
jaringan sekunder pada organ batang , akar dan rimpang berupa periderm , dan
ritidorm. Rambut penutup dan stomata merupakan ciri spesifik dari bagian daun
serta tipe sel idoblas seringkalai menunjukkan ciri spesifik suatu bahan
nabati.(Egon,1985)</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Identifikasi
Reaksi kimia Sediaan Jamu (Dirjen POM,2000)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi
terhadap Lignin.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Serbuk jamu dan
simplisia pembanding dibasahi dengan larutan flouroglusin P, kemudian di tetesi
dengan sedikit HCL, diamati di bawah mikroskopik, jika dinding sel yang
menagndung lignin akan berwarna merah.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi identifikasi
terhadap turunan Tanin</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">E</span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">kstrak metanol serbuk
dimasukkan dalam plat tetes, kemudia di tambahkan :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 200%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">FeCl3
1 N, jika diperoleh warna biru hitam berarti mengandung pirogalotanin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 200%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">FeCl3
1 N, diperoleh warna hijau yang mwngandung warna katekol</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 200%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">NaOH,
jika diperoleh warna merah sampai merah coklat berarti mengandung pirogalotanin</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi Identifikasi
tehadap Dioksiantrakinon</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sedikit serbuk
dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu di tetesi dengan KOH 10 % b/v dalam
etanol 95%, jika mengandung dioksantrakinon akan menghasilkan warna merah.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi Identifikasi
terhadap Fenol</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sedikit serbuk
dimasukkan ke dalam vial, ditambahkan air, lalu ditutup dengan kaca objek yang
diatasnya diberi kapas yang telah di basahi dengan air, kemudian di panaskan.
Setelaha da uap yang berupa titik cairan pada kaca objek , diambil dan
ditambahkan FeCl3, jika mengandung fenol akan menghasilkan warna biru hitam.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reasi Identifiasi
terhadap Alkaloid</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Ekstrak metanol
srbuk dimasukan ke dalam masing-masing tabung reaksi kemudian di tetesi :</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">HCl
0,5 N dan pereaksi Meyer, ika mengandung Alkaloid maka akan menghasilkan
endapan putih kekuningan.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">HCl
0,5 N dan pereaski Bauchardat, jika mengandung alkaloid akan menghasilkan
endapan jingga kecoklatan.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi Identifikasi
terhadap Steroid</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Serbuk dihaluskan
dengan etanol kemudian di didihkan selama 15 menit lalu disaring, filtrat di
uapkan sampai kering. ekstrak Kering ditambahkan dengan dietil etersetelah
terlebih dahulu disuspensikan engan sediit air, bagian yang larut dalam dietil
eter dipisahkan. lapisan dietil eter kemudian ditetesi dengan pereaksi
Lieberman-Bauchardat, jiak menganung steroid akan menghasilkan warna merah atau
merah jambu</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi Identifikasi
terhadap Karbohidrat</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Serbuk di kocok dengan
air lalu di masukkan dalam tabung reaksi kemudian di tetesi :</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pereaksi
Mollish, jika mengandung karbohidrat akan menghasikan cincin ungu</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pereaski
Luff, jika mengandung karbohidrat akan mengahsilkan endapan merah</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pereaksi
fehling A dan B, jika mengandung KArbohidrat akan menghasilkan endapan kuning
jingga.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reaksi identifikasi terhadap
Pati dan eleuron</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Serbuk
ditempatkan diatas kaca objek , kemudian di tetesi dengan larutan iodin 0,1 N,
jika mengandung pati akan berwarna biru da warna kuning coklat jika mengandung
aleuron</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sedikit
serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu di tetesi dengan pereaksi Luff
dan di panaskan, jika mengandung pati akan menghasilkan endapan merah bata.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">BAB VI</span></b></div>
<h1 align="center" style="text-align: center;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kesimpulan</span></h1>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">1.</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> Metode maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana
yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari
selama beberapa hari pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Metode perkolasi merupakan cara penyarian dengan
mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Metode infudasi merupakan cara penyarian dengan
menggunakan air pada suhu 90<sup>o</sup>C selama 15 menit</span><span lang="SV">.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: -0.7pt; text-align: center; text-indent: 0.7pt;">
<b><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">DAFTAR
PUSTAKA</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: -0.7pt; text-align: center; text-indent: 0.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.7pt; text-align: justify; text-indent: -49.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.7pt; text-align: justify; text-indent: -49.7pt;">
<span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Arif Mariana., 2006.,
<b>“Tanaman Salam”</b>., Penebar
Swadaya., Depok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.7pt; text-align: justify; text-indent: -49.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 46.75pt; text-align: justify; text-indent: -46.75pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Iskandar, S., 2005., <b>”Wawasan
Ilmu Farmasi”</b>., Fak. </span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Farmasi UMI., Makassar.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 46.75pt; text-align: justify; text-indent: -46.75pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 46.75pt; text-align: justify; text-indent: -46.75pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Rusli, S.Si, Apt., 2003., <b>”Penuntun Praktikum Fito Kimia I”</b>., Fak. Farmasi UMI., Makassar.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 46.75pt; text-align: justify; text-indent: -46.75pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 46.75pt; text-align: justify; text-indent: -46.75pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Tim Penyusun., 2006., <b>“Penuntun Praktikum Farmakognosi I”</b>, Fak. Farmasi UMI., Makassar.</span></div>Virna Triwahyuni feat Agus Happy Yanthyhttp://www.blogger.com/profile/05356158265982296805noreply@blogger.com0